Rabu, 15 Desember 2010


UKUR TELUNJUKMU

Pria memiliki jari telunjuk lebih panjang dari jari manis, sepertiga lebih sedikit kemungkinan terkena kanker prostat, daripada pria yang jari telunjuknya lebih pendek.

Kesimpulan itu datang dari para peneliti di Universitas Warwick dan Institute of Cancer Research, keduanya perguruan tinggi di Inggris. Asosiasi ini berakar pada dua gen, yang disebut HOXA dan HOXD, yang mengontrol hubungan antara panjang jemari dan perkembangan seksual, kata peneliti.

Studi ini dipublikasikan di British Journal of Cancer, Selasa (30/11). "Gen-gen yang terlibat dalam bagaimana tangan tumbuh tampaknya juga terlibat dalam bagaimana testis berkembang," kata Peter Hurd, seorang profesor psikologi di University of Alberta, di Kanada, yang telah melakukan beberapa penelitian tentang panjang jari. Namun ia tidak terlibat dalam penelitian ini.

"Kanker prostat diketahui dihubungkan dengan seberapa sensitif testosteron laki-laki," kata Hurd kepada MyHealthNewsDaily. Ia menjelaskan, ketika janin laki-laki berkembang di rahim, ada titik di mana testis mulai membuat testosteron.

Sejak saat itu, jumlah testosteron pada anak bayi yang sedang berkembang mempengaruhi panjang relatif dari jari-jari, juga sebagai 'maskulinitas' dari berbagai bagian otak.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa lebih pendek jari telunjuk pria dibandingkan dengan jari manisnya, testosteronnya lebih mungkinan terpapar dalam rahim. "Namun, ada sejumlah faktor lain - seperti stres ibu dan genetika - yang mungkin juga memainkan peranan," kata Hurd.

Para peneliti Inggris mengidentifikasi panjang relatif dari kedua jari pada 1.500 pasien kanker prostat dan 3.000 pria sehat selama periode 15 tahun. Orang-orang diminta melihat gambar tangan dan pilih salah satu yang tampak paling disukai.

Pria yang jari telunjuknya lebih panjang daripada jari manis mereka, 33% lebih besar menderita kanker prostat daripada pria yang jari manisnya lebih panjang. Menurut penelitian ini, pada laki-laki berusia di bawah 60, risiko berkurang 87%. Ini berarti efek testosteron rendah di rahim tampaknya lebih parah pada orang-orang muda.

Tidak ada perbedaan dalam risiko kanker prostat antara laki-laki yang jari manisnya lebih panjang daripada jari telunjuk mereka - lebih dari setengah laki-laki dalam studi ini - atau 19% dari laki-laki yang jari manis dan jari telunjuknya sama panjang.

Namun temuan baru tidak berarti pria berjari telunjuk lebih pendek daripada jari manis harus lebih peduli dengan kanker prostat. "Tiga puluh tiga persen masih berefek sangat keci," katanya.

Jari panjang sebelumnya telah dikaitkan dengan perkembangan sifat atau penyakit. Temuan Hurd pada 2005 yang diterbitkan dalam jurnal Biological Psychology menemukan bahwa laki-laki yang jari telunjuknya lebih pendek daripada jari manis, mereka lebih mungkin agresif dibandingkan pria dengan rasio jari-panjang berlawanan. (inilah.com)