Minggu, 22 April 2012

Nenekku Teladanku

Nenekku Teladanku
 
Aku merasakan ketergantungan akan sosok beliau, ketika beliau sudah tiada dan aku harus hidup jauh dari keluarga. Nenekku memberikan perhatian lebih kepada Aku cucunya, bahkan cenderung berlebihan. Mendapat pembelaan yang lebih, ketika Bapak dan Ibuku melarang ataupun memarahiku. Merasa berat meninggalkan dari zona comfort zone. Merasa kesendirian, merasa tidak ada yang bisa mengerti.

Selain perhatian dan perlindungan yang lebih, yang Aku dapatkan dari seorang nenek. Banyak hal yang kudapatkan, terutama pelajaran moral dan nilai-nilai kehidupan. Yang benar-benar bisa di terapkan dan dirasakan di kehidupan sosialku ketika merantau jauh dari keluarga. Pelajaran tersebut di sampaikan dengan bertutur dalam sebuah cerita menjelang tidur.

Jangan pernah pamrih ketika menolong seseorang, karena balasan dari Allah bisa dalam bentuk apa saja. Pesan moralnya, agar kita bisa melakukannya dengan tulus dan sepenuh hati, meringankan beban seseorang yang telah kita tolong.Temen dan sahabat terdekat kita adalah sodara, karena mereka ada setiap saat, sementara keluarga kita jauh di sana.

Rajin-rajinlah  membezuk temen atau sahabat yang sedang kesusahan, sakit dan butuh dukungan kita. Kehadiran kita saat orang tersebut susah akan terus di ingat sepanjang hayat. Berbeda ketika kita berkunjung di saat orang tersebut gembira atau bersuka cita. Saat kegembiraan usai, kehadiran kita mungkin udah di lupakan.

Nenekku juga seorang single parent, menghidupi ketiga anak-anaknya seorang diri, setelah Kakekku meninggal karena peristiwa G30S PKI.